Benar-benar tak menyangka 2 bulan terakhir ini (Oktober-November) kehilangan orang-orang tersayang selisih 1 bulan saja. Tepat 26 Oktober ibu si blogger meninggal dunia, selang satu bulan kemudian tepat 26 November bapak menghembuskan nafas terakhirnya. Heran karena tanggal + tahun bisa sama hingga banyak kesamaan lainnya. Begitu Maha Kuasa-Nya mengatur segalanya.
Setiap hari terasa sepi, biasanya kedua orang tua sering memanggil, ada tempat untuk bercengkrama dan diselingi humor-humor kecil. Kangen ditanya "Udah sholat belum?" Kalimat tanya yang sering terdengar. Kangen juga bantu ibu mengenakan mukena ketika hendak sholat.
Setiap ada mangga jatuh, bapak ibu adalah orang paling antusias memakannya. Ketika ada pohon berbuah banyak, mereka juga paling antusias membagikan ke tetangga serta saudara.
Bapak yang mudah bergaul, tidak merokok, sholat tepat waktu, sering ngaji + datang kajian, banyak bicara dan sering jalan-jalan (motoran/ sepedaan), sering silaturahmi, suka jajan makanan (kerap bawa oleh-oleh). Setiap orang yang ditemui beliau selalu disapa, diajak ngobrol hingga ditanya banyak hal.
Pernah suatu ketika tidak ingin merepotkan bapak, si blogger berangkat sendiri untuk paket barang. Eh, ternyata disusul sampai counter.
Di satu sisi, karakter ibu lebih kalem, pendiam, mandiri, bijaksana. Bahkan saat beliau sakit, masih bisa bijak dalam mengambil keputusan. Sering ditanya mengenai suatu hal lalu beliau memberi solusi. Beliau juga sering cerita dan curhat dengan anak-anaknya. Seorang ibu yang punya kepedulian tinggi.
Pernah dulu waktu kecil ada acara drump band, sepanjang perjalanan ibu memberikan minum ke si blogger dan anak tetangga yang saat itu juga ada dalam barisan. Beliau paling suka masak plus masakannya enak. Ibu sering bagi-bagi makanan ke teman-temannya, tetangga dan saudara. Ibu sering meluangkan waktu untuk membantu orang dan beliau juga memiliki kepekaan tinggi, pandai menilai karakter orang.
Ketika ibu sakit, beliau malah memikirkan keadaan bapak, cucunya, menantunya, kakak, dan anak satu ini. Sering sekali dengar beliau berkata "Istirahat dulu, nanti kamu lelah". Beliau mandiri, jarang minta bantuan. Prinsip beliau: selama masih bisa ditangani sendiri, enggan minta bantuan orang lain.
Bisa dibilang banyak kenangan bersama kedua orang tua sampai baru sadar kalau tidak punya teman akrab di real life.
Ya mungkin bagi sebagian anak, ketika orang tua masih hidup, kadang ada konflik, pemberontakan hingga kesal karena dimintai tolong. Tapi hal itu sekaligus menjadi penyesalan ketika kedua orang tua sudah tiada. Jadi selagi masih ada, hargai, sayangi dan hormati selama perintah/ keinginan kedua orang tua tidak keluar dari jalur kebenaran.
Meskipun sudah menemani dalam jangka waktu lama, berusaha mewujudkan keinginan orang tua dan komunikasi dua arah, kadang sebagai anak merasa masih kurang quality time, kurang berbakti dan kerap dihantui perasaan bersalah.
Apalagi ketika kedua orang tua tidak meninggalkan wasiat apapun. Sebagai anak seperti tidak mengenal orang tua seutuhnya.
Buat kalian yang masih punya orang tua, benar-benar luangkan waktu untuk deep talk. Sering komunikasi apa saja baik hal receh sekalipun. Itu bakal jadi momen kenangan berharga di saat mereka sudah tiada.
Hal yang paling dirasakan adalah "Penyesalan" karena kurang komunikasi, saling memahami dan sebagainya. Momen terakhir bersama orang tua, sebisa mungkin dapatkan momen yang baik. Misal ada konflik dengan orang tua, segera selesaikan secara damai.
Nikmati setiap aktivitias dengan kehadiran jiwa, maksudnya psikis dan fisik selaras. Misal kita sedang makan, ya fokus ke makanannya sambil bersyukur karena masih bisa makan. Saat ngobrol juga tidak sambil main hp atau memikirkan hal lain.
Momen kehilangan memberikan banyak pelajaran untuk bersyukur, menerima, menghargai, meluangkan waktu sebelum hal tersebut tiada di hadapan kita selamanya.
Cukup sekian dulu,,, semoga postingan ini bisa bermanfaat
Semoga bapak ibu husnul khotimah,,, aamiin
Semoga kedua orang tua pembaca yang masih hidup diberikan kesehatan, umur panjang, keberkahan, kelancaran rejeki dan kebaikan-kebaikan lainnya aamiin
No comments:
Post a Comment