Saturday 30 March 2024

Tips Puasa Hemat dan Ramadhan Berbuah Nikmat

Halo sobat blogger, ketika menulis postingan ini kebetulan sudah memasuki Ramadhan penuh berkah. Suasana bulan Ramadhan terutama berbuka puasa di Indonesia sangat kental dengan takjil, tarawih dan sahur. Bahkan tahun 2024 ini sampai muncul trend "War Takjil dengan Kaum Non Islam". 

Tidak tahu siapa yang memulai trend tersebut. Ada sisi positif dan ada sisi negatifnya. Tapi di sini, si blogger tidak akan membahas hal itu. Postingan berikut adalah pengalaman si blogger sendiri. Kalau ada yang sama atau punya pengalaman pribadi seputar Ramadhan bisa koment di kolom komentar. 

Memang kolom komentar difilter takut ada yang taruh link-link iklan pinjol atau iklan ilegal lainnya. Hanya sekilas info saja ya hehehe...

Kembali ke topik utama yaitu "Tips Puasa Hemat dan Ramadhan Berbuah Nikmat". Mungkin bagi sebagian orang, bulan puasa adalah bulan dimana seseorang banyak pengeluaran atau malah konsumsi lebih untuk persiapan buka puasa dan sahur. Sebenarnya tergantung individu masing-masing dalam merespon momentum seperti ini. 

Kalau dianalisa seharusnya bulan puasa/ Ramadhan bisa lebih hemat dan berkesan nikmat. Lantas apa yang membuat orang jadi lebih boros: 

1. Melakukan Balas Dendam Ketika Tiba Waktu Berbuka Puasa. 

Setelah sekian jam menahan lapar dahaga, kadang di siang hari sudah terngiang beragam suguhan takjil. 

Kata "takjil": arti sesungguhnya adalah 'menyegerakan' tapi disalahartikan menjadi 'menu buka puasa'. 

Ketika tahu hakekat dari buka puasa itu sendiri, seseorang akan makan secukupnya. Toh.. selepas puasa, seseorang makan sedikit saja sudah kenyang. Apalagi malam hari disarankan untuk tidak terlalu banyak konsumsi makanan berat karena bakal menghambat proses metabolisme tubuh. Misalnya: seseorang langsung tidur setelah makan berat bisa mengganggu pencernaan dan menimbulkan berbagai penyakit. 

Alangkah baiknya ambil/ beli makan secukupnya sesuai kebutuhan. Menerapkan pola makan ala Rasulullah, yakni 1/3 perut untuk makanan, 1/3 perut untuk minuman dan 1/3 untuk udara. In sya Allah tidak merasa kekenyangan atau 'begah'

Solusi hemat buat anak kos-kosan atau sedang dilanda kesulitan ekonomi, bisa datang ke masjid-masjid yang menyediakan menu buka puasa gratis. Dikarenakan bulan Ramadhan adalah bulan penuh Kebaikan dan Keberkahan, seringkali menu takjil disediakan oleh beberapa masjid dan sudah ada donatur tersendiri. Istilahnya dari 'umat' untuk kebaikan 'umat'. 

Dari pengalaman pribadi benar merasakan sendiri, akhir-akhir ini memang kondisi finansial kurang beruntung. Dulu sebelum bulan puasa sempat khawatir, besok makan apa. Biasanya laku orderan beberapa pcs tapi beberapa bulan terakhir jarang sekali. Bisa 1 minggu laku hanya 2 pcs. Padahal ambil untung hanya 10ribu - 20ribu per pcs. Eh malah curhat...

Pernah juga sebelum datang bulan Ramadhan, seminggu puasa karena budget minim. Meskipun masih tinggal dengan saudara, sadar diri meminimalisir untuk meminta-minta, enggan menambah beban. Kalau tidak dikasih, ya diam saja. Cari akal supaya bisa tetap bertahan. Bismillah... Semoga Alloh memberi solusi...

Nah, momen Ramadhan ini jadi sedikit berkurang kekhawatiran karena bisa makan dari berkah buka puasa dan sahur di Masjid. Semoga orang-orang yang menyediakan buka puasa, dilipatgandakan pahala serta rekeinya aamiin. 

2. Acara Reuni Bukber Menguras Dompet. 

Dulu saat masih awal-awal selepas lulus, ada beberapa teman sekolah mengajak untuk bukber. Saat itu merasa tidak enak menolak ajakan mereka walaupun tidak tahu juga faedahnya apa selain foto-foto validasi dan makan-makan. Belum lagi kadang sholat maghrib dan tarawih terlewat begitu saja. 

Setelah sadar barulah memilih bukber di masjid. Momen Ramadhan jadi lebih nikmat. Udah ilmu kajian didapat, sholat masih sempat plus jadi lebih hemat. Kalau ada uang lebih, syukur bisa menginfakkan sebagian rejeki ke kotak amal dan bernilai pahala. Sungguh nikmat Tuhan manakah yang kau dustakan?

3. Tetap Aktivitas Sesuai Kemampuan. 

Diantara kita mungkin ada yang pernah dengar hadist "Tidurnya orang berpuasa itu berpahala". Jika ditelaah mentah-mentah, kemungkin lebih memilih rebahan atau tidur terus menerus sampai waktu berbuka puasa tiba. 

Sudah puasa, jarang gerak sebenarnya membuat tubuh semakin lemas. Selama bulan puasa ini, mencoba tidak tidur lagi setelah sahur dan lanjut bersih-bersih atau melakukan aktivitas ringan lainnya. Alhasil fisik lebih bugar, tidak nglungkruk (lesu) dan mood jadi stabil. Walau demikian, ujian beratnya adalah rasa kantuk di siang hari. Seringkali selalu ketiduran, padahal niat hati mau buat konten jualan atau bikin template di capcut. (Promosi: support ekspor template "Gembul_Nicole(HM)" ya, terima kasih hehe)

Di sela-sela kesibukan manfaatkan waktu luang untuk membaca al-Qur'an, berdzikir atau melakukan amal kebaikan lainnya, guna meningkatkan keimanan. 

Demikianlah secuil tips supaya Ramadhan kali ini bisa lebih nikmat dan hemat. Apabila ada salah kata, saya mohon maaf. 

Terima kasih sudah meluangkan waktunya mampir membaca artikel hari ini... 

Semoga puasa berjalan lancar, diberikan kesehatan serta keberlimpahan rejeki dan kebaikan-kebaikan lainnya.. aamiin..

Makna Rejeki yang Seringkali Tidak Disadari

Berbicara mengenai rejeki erat kaitannya dengan banyak harta, uang berlimpah, rumah mewah, mobil mahal dan sejenisnya. Namun seringkali kita mengabaikan rejeki yang sebenarnya sudah melekat pada diri kita sendiri. Sebagian mungkin tidak sadar bahwa bisa bernafas dengan lega, itupun juga merupakan satu nikmat. 

Seringkali hidup itu ibarat "Sawang Sinawang" dalam bahasa Jawa, artinya "Pandang-Memandang". Membandingkan kenikmatan orang lain dengan apa yang tidak dimiliki diri sendiri adalah celah terbukanya kufur nikmat. Alhasil diri ini merasa kurang beruntung, tidak bersyukur, selalu ada perasaan 'kurang' secara terus menerus. 

Ketika seseorang berada di atas, hal yang membuat lalai kadang diantara kita timbul rasa sombong, merendahkan orang lain, merasa selalu benar, mencela dan sebagainya. Padahal melihat nasib orang di bawah kita, bisa jadi pelajaran, bahan renungan serta membuat kita lebih rendah hati, bersyukur dan koreksi diri.

Nikmat rejeki yang sering kita sepelekan adalah

1. Nikmat Sehat.

Hal ini baru kita sadari saat datang waktu sakit. Kesehatan yang tidak disertai iman atau kesadaran diri, membuat kita larut dalam kesibukan mengejar ambisi. Tak jarang fisik menjadi korban lantaran kurang mendapat perhatian. 

Atas asas membahagiakan/ keegoisan diri, kita lupa bahwa tubuh perlu istirahat serta asupan gizi untuk tetap dalam kondisi bugar. Beri hak pada fisik, boleh sesekali istirahat di kala lelah menyerang. 

Mungkin ada beberapa orang sulit mendapatkan waktu istirahat atau memikirkan keadaan fisik. Sebaiknya mulai sedikir demi sedikit mengenal diri dan meminimalisir hawa nafsu. Misal: berlatih puasa selama tidak ada pantangan/ memiliki riwayat penyakit tertentu. 

2. Nikmat Waktu Luang. 

Terlihat sepele tapi sebenarnya banyak orang terlena akan nikmat satu ini. Apalagi sekarang muncul beragam platform sosial media yang mudah sekali membuat seseorang menguras waktu luangnya. Scroll sosmed sampai tidak sadar sudah berjam-jam menatap layar gadget. Di satu sisi ada pula aktivitas bengong dan rebahan berdurasi panjang hingga melewatkan waktu begitu saja. 

Sadar diri sendiri masih sering melakukannya.

3. Nikmat Iman. 

Nikmat iman di tengah kesibukan dunia nan penuh persaingan menjadi semakin langka. Maka hendaknya senantiasa bersyukur apabila detik ini masih ada iman dalam jiwa kita.

Nah, momen Ramadhan adalah momen tepat untuk meningkatkan keimanan. Bulan penuh berkah, bulan istimewa karena Allah menjanjikan pahala berlipat ganda di setiap amal kebaikan dan ibadah kita yang ikhlas Lillahi Ta'ala. 

Ramadhan tidak hanya identik dengan Syiam (puasa) tapi juga disertai aktivitas Qiyam (sholat malam). Orang yang benar-benar memanfaatkan momentum tersebut guna meningkatkan ketaqwaan, maka hal tersebut akan memberi pengaruh pada bulan-bulan berikutnya. Tidak jarang orang berhijrah ketika menyelami bulan Ramadhan. Hijrah: seseorang semakin memperbaiki diri plua memperdalam ilmu syar'i. 

Dalam suatu riwayat, "Sungguh rugi orang yang bertemu bulan Ramadhan tapi tidak mendapatkan apapun kecuali lapar dan dahaga, sekaligus tidak diampuni dosa-dosanya". 

Ibaratnya bulan Ramadhan ini seperti THR dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Tunjangan Hari Ramadhan bisa didapat dengan senantiasa menjaga iman, amal soleh, memperbanyak ibadah, berdzikir dan menjauh segala larangan-Nya. 

Hidup yang seimbang, butuh istirahat, hiburan dan datang ke kajian menimba ilmu syari'at. Ada beberapa kebahagiaan dengan tingkat level masing-masing. Level paling bawah adalah definisi kebahagiaan akan kecukupan harta, berlanjut ke level 2: rasa syukur, level 3: pahlawan dan level terakhir adalah puncak kebahagiaan yaitu Surga. 

Cukup sekian dulu ya,,, kalau ada waktu, mungkin bakal disambung lagi artikel hari ini... 

Terima kasih sudah berkunjung ke blog ini... Semoga lancar dalam menjalankan ibadah puasa, tetap istiqomah dan dipertemukan Ramadhan tahun depan... 

Aamiin...

Wednesday 13 March 2024

Hal Remeh yang Ternyata Bisa Membatalkan Puasa

Assalamu'alaikum. Wahai sobat blogger, apa kabar? Teruntuk saudara/ saudari muslim, bagaimana dengan puasa kali ini? Semoga diberikan kelancaran, kesehatan, keberkahan dan keberlimpahan di bulan Ramadhan tahun ini serta tahun berikutnya. 

Perbedaan memulai ibadah puasa tentunya tidak memberikan perselisihan di antara kita umat muslim. Saling menghargai pilihan masing-masing dan keduanya juga sesuai dengan ketentuan syariat islam. 

Selama ini sebagian dari kita mungkin sudah mengetahui beberapa hal yang dapat membatalkan puasa, diantaranya: 

1. Makan dan Minum Secara Sengaja

Orang awam sekalipun sudah tahu jika makan dan minum secara sengaja bisa membatalkan puasa. Namun apabila seseorang makan dan minum dalam keadaan lupa atau tidak tahu, maka hal tersebut mendapatkan keringanan plus boleh melanjutkan puasa kembali setelah ingat. 

Aktivitas serupa lainnya seperti menyuntikan suatu cairan ke bagian tubuh juga termasuk batal. Contohnya: insulin dan infus.

2. Jima (Berhubungan Suami Istri)

3. Muntah Secara Disengaja  

4. Mengeluarkan sperma secara sengaja (Onani/ Masturbasi)

Mengeluarkan nafsu syahwat secara sadar dan sengaja. Adapun jika tidak sengaja, maaf tiba-tiba keluar karena tidak sengaja melihat sesuatu yang mengundang syahwat, kemungkinan tidak batal. 

Nah, ada satu faktor yang terlihat remeh bahkan mungkin ada orang terlalu mengabaikan atau sampai dibuat bercanda, yaitu "Niat membatalkan puasa". Hanya niat dalam hati saja ternyata bisa membatalkan puasa. 

Misal: seseorang berencana membatalkan puasa tapi saat berada di perjalanan tidak menemukan makanan atau tempat menjual makanan/ minuman. Alhasil dia memilih melanjutkan puasanya lagi. Otomatis puasa tersebut tidak sah alias batal. 

Oleh karena itu, pentingnya berhati-hati dalam mengelola hati atau niat. Puasa wajib di bulan Ramadhan harus diniatkan sebelum terbit fajar/ subuh. Niat tidak harus dalam bahasa arab, bisa juga niat dalam berbagai bahasa. Jika menurut imam syafi'i, bacaan niat puasa untuk lebih memantapkan diri saja. Adapun yang mempunyai pendapat lain, mari saling menghargai selama masih dalam koridor syariat. 

Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa sunah boleh diucapkan atau dilakukan setelah terbit fajar atau setelah waktu subuh. Dalam suatu riwayat, Rasulullah pernah berniat puasa sunah saat tidak ada makanan yang bisa disantap saat hari itu. 

Aktivitas lain mungkin bisa mengurangi nilai kualitas dari pahala puasa itu sendiri, misalnya: ghibah, mencela, berbohong dan sejenisnya. 

Di satu sisi, sunnah puasa diantaranya: 

1. Menyegerakan berbuka puasa. 

2. Berdoa ketika menjelang atau sesudah berbuka puasa. Waktu tersebut dinilai sebagai waktu mustajab untuk berdoa/ kemungkinan terkabulnya doa. 

3. Mengakhirkan sahur (mendekati subuh atau imsak). 

4. Banyak istighfar, memohon ampunan dan dzikir. 

5. Tilawah Al-Qur'an. 

6. Menjalankan sholat tarawih, baik di rumah masing-masing atau masjid. 

7. Perbanyak bersedekah. Mengingat berlimpahnya pahala di bulan suci tentu bisa jadi ladang pahala. 

8. Menjaga lisan dan menghindari maksiat.

Cukup sekian dulu sobat blogger, semoga sekilas postingan ini bisa bermanfaat. Selamat memunaikan ibadah puasa bagi umat muslim yang menjalankannya. Semoga senantiasa mendapat keberkahan, kebaikan, keberlimpahan, kesehatan serta kelancaran dalam puasa Ramadhan tahun ini. Semoga bisa full sampai tiba Idul Fitri dan dipertemukan kembali dengan Ramadhan tahun depan, aamiin Ya Rabb.