Sunday, 2 February 2014

Eps 2 Persepsi

Menit berganti menit. Keheningan mulai muncul di permukaan. Sudah satu jam mereka saling diam dalam dinginnya malam . “Aku ingin mengatakan sesuatu agar dia pergi tapi mulut ini terasa kaku” Batin Nata.

Tiba-tiba lelaki tersebut berdiri dan membalikan tubuhnya meninggalkan Nata tanpa sepatah kata pun. “Ada apa dengannya? Apakah aku membuat kesalahan? Apa yang harus aku lakukan? “ Tanya Nata dalam hati. Sepanjang malam ia selalu memikirkan lelaki tadi. Lelaki tanpa nama nan penuh makna. “Bahkan aku belum tahu namanya, oh.. sungguh tak sopan sekali diriku. Seandainya ada mesin waktu, aku akan meberanikan diri untuk berbicara kepadanya”.  

Di sudut yang lain, sang lelaki memikirkan hal yang sama dengan Nata. Ia merasa bersalah dan kecewa pada sikapnya. “Gadis yang lugu, tak seharusnya ku perlakukan dia seperti itu. Sial!! Pasti dia akan punya persepsi negatif terhadap ku ” Gumamnya.
Satu minggu pun berlalu, Nata dihantui oleh perasaannya sendiri. Perasaan bersalah itu sampai hinggap di dalam setiap tidurnya. Ia selalu memimpikan sesuatu yang buruk akan dilakukan oleh lelaki tersebut. Mimpi buruknya bervariasi, mulai dari dianiaya hingga hampir dibunuh.
“Kali ini aku tidak boleh tidur!!” . Keheningan malam membuatnya teringat pada ujian esok hari. “Lebih baik belajar buat besuk, pasti bakal banyak materi yang dapat ku serap” ujarnya sambil membolak-balikan buku geografi.  

No comments:

Post a Comment