Kali ini si blogger hanya ingin menuangkan secuil pengalaman tentang menulis. Awal mulanya si blogger paling gak suka sama yang namanya buku. Baca sebentar aja sudah terasa mual. Apalagi kalau dihadapkan dengan buku pelajaran, siap-siap aja selingkuh sama kertas putih buat nggambar. Cobaan lain tidak kalah terlewatkan, yaitu rasa kantuk mulai menyelimuti meskipun baru baca 5 menit :D .
Anehnya si blogger malah suka nulis-nulis cerpen gak jelas semasa taman kanak-kanak. Si blogger sadar bahwa saat itu bahasa dan tata cara penulisan memang acak-acakan. Gak kebayang, kira-kira siapa yang bisa mengerti maksudnya. Masa kanak-kanak masih dianggap wajarlah kalau tulisannya kurang 'rapi'. Sejujurnya si blogger lebih cenderung suka nggambar atau corat-coret ala kadarnya.
Seiring bertambahnya usia, si blogger mulai sedikit suka dengan aktivitas membaca namun terbatas pada hal-hal tertentu. Si blogger lebih suka baca komik, cergam, majalah Bobo (intinya yang ada gambar-gambarnya gitu).
Duduk di bangku sekolah dasar, si blogger masih kesulitan memahami kalimat, alhasil sering miskomunikasi. Periode tersebut berlangsung cukup lama bahkan sampai menghambat proses studi. Si blogger kuramg bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Segala keterbatasan itu sempat membuat si blogger jadi kurang percaya diri tampil di depan publik dan komunikasi dengan orang lain.
Faktor penyebabnya adalah tidak mudah konsentrasi. Si blogger ketika diajak ngobrol oleh orang lain atau sedang baca buku, pasti mengalami fase melamun. Imajinasi bagi si blogger itu ibarat soulmate. Pada waktu itu banyak segudang ide menumpuk di kepala tapi apa daya, jika hanya menjadi mimpi.
Imajinasi yang terlalu berlebihan ini membuahkan kemalasan tiada tara. Akhirnya si blogger mulai mencoba hal-hal baru dan melatih skill menggambar di sela-sela waktu luang. Setelah sekian lama melakukan ritual-ritual tersebut, si blogger malah bingung dengan passionnya sendiri. Semuanya serba dipelajari 'setengah-setengah'.
Masa Sekolah Menengah Pertama, si blogger mulai menyentuh novel-novel fiksi sebagai sarana hiburan. Kosa kata sudah agak mendingan walaupun bahasa masih kurang bisa dipahami. Disamping itu, iseng-iseng nulis cerita tapi jarang tamat alias nggantung.
Setelah memasuki Madrasah, si blogger suka baca buku novel, cerpen, majalah hingga buku pelajaran. Keinginan untuk menulis telah bangkit namun karya tulisnya berupa buku diary. Sempat juga menulis beberapa artikel di blog. Nah, aktivitas ngblog inilah yang kadang masih dilakukan.
Ngblogg ternyata bisa dijadikan sarana buat melatih seseorang dalam meningkatkan skill menulisnya. Si blogger yang awalnya gak suka baca buku dan menulis artikel, jadi punya keinginan belajar menulis. Ketika menulis, mau tidak mau harus banyak membaca, sehingga tanpa sadar minat baca pun tumbuh dalam diri si blogger.
Si blogger menyadari bahwa ngblog merupakan aktivitas yang bermanfaat. Rasa percaya diri pun bisa dibangun karena di sini si blogger bisa mengemukakan gagasan atau argumen.
Cukup sekian dulu, semoga bermanfaat :)
Anehnya si blogger malah suka nulis-nulis cerpen gak jelas semasa taman kanak-kanak. Si blogger sadar bahwa saat itu bahasa dan tata cara penulisan memang acak-acakan. Gak kebayang, kira-kira siapa yang bisa mengerti maksudnya. Masa kanak-kanak masih dianggap wajarlah kalau tulisannya kurang 'rapi'. Sejujurnya si blogger lebih cenderung suka nggambar atau corat-coret ala kadarnya.
Seiring bertambahnya usia, si blogger mulai sedikit suka dengan aktivitas membaca namun terbatas pada hal-hal tertentu. Si blogger lebih suka baca komik, cergam, majalah Bobo (intinya yang ada gambar-gambarnya gitu).
Duduk di bangku sekolah dasar, si blogger masih kesulitan memahami kalimat, alhasil sering miskomunikasi. Periode tersebut berlangsung cukup lama bahkan sampai menghambat proses studi. Si blogger kuramg bisa mengikuti pelajaran dengan baik. Segala keterbatasan itu sempat membuat si blogger jadi kurang percaya diri tampil di depan publik dan komunikasi dengan orang lain.
Faktor penyebabnya adalah tidak mudah konsentrasi. Si blogger ketika diajak ngobrol oleh orang lain atau sedang baca buku, pasti mengalami fase melamun. Imajinasi bagi si blogger itu ibarat soulmate. Pada waktu itu banyak segudang ide menumpuk di kepala tapi apa daya, jika hanya menjadi mimpi.
Imajinasi yang terlalu berlebihan ini membuahkan kemalasan tiada tara. Akhirnya si blogger mulai mencoba hal-hal baru dan melatih skill menggambar di sela-sela waktu luang. Setelah sekian lama melakukan ritual-ritual tersebut, si blogger malah bingung dengan passionnya sendiri. Semuanya serba dipelajari 'setengah-setengah'.
Masa Sekolah Menengah Pertama, si blogger mulai menyentuh novel-novel fiksi sebagai sarana hiburan. Kosa kata sudah agak mendingan walaupun bahasa masih kurang bisa dipahami. Disamping itu, iseng-iseng nulis cerita tapi jarang tamat alias nggantung.
Setelah memasuki Madrasah, si blogger suka baca buku novel, cerpen, majalah hingga buku pelajaran. Keinginan untuk menulis telah bangkit namun karya tulisnya berupa buku diary. Sempat juga menulis beberapa artikel di blog. Nah, aktivitas ngblog inilah yang kadang masih dilakukan.
Ngblogg ternyata bisa dijadikan sarana buat melatih seseorang dalam meningkatkan skill menulisnya. Si blogger yang awalnya gak suka baca buku dan menulis artikel, jadi punya keinginan belajar menulis. Ketika menulis, mau tidak mau harus banyak membaca, sehingga tanpa sadar minat baca pun tumbuh dalam diri si blogger.
Si blogger menyadari bahwa ngblog merupakan aktivitas yang bermanfaat. Rasa percaya diri pun bisa dibangun karena di sini si blogger bisa mengemukakan gagasan atau argumen.
Cukup sekian dulu, semoga bermanfaat :)
No comments:
Post a Comment