Friday 29 December 2017

Kenali Gejala Selective Mutism Sejak Dini

Apakah kalian pernah mendengar sebutan "Jago Kandang" ? Seorang anak yang menjadi pendiam di tempat-tempat tertentu, misalnya ia sangat pendiam di tengah keramaian namun ketika berada di rumah, dia cenderung aktif. Jika perilaku tersebut terjadi berulang kali dalam jangka waktu yang lama, maka hal tersebut patut diwaspadai. Dia bisa jadi seorang Selective Mutism, yang biasa dikenal masyarakat Indonesia dengan istilah "Jago Kandang".

Selective Mutism













Kau seperti melihat sebuah manekin
Dia diam berdiri kaku tanpa suara
Hampir saja kau tak merasakan hawa keberadaannya
Namun.....
Ketika kau temui dia di dalam Istananya
Kau akan mendapatkan sebuah pemandangan berbeda
Ia bagai seorang balita yang lincah dan penuh tawa

Begitulah gambaran seorang SM, ketika diterjemahkan ke dalam kata-kata
Nah, sebenarnya apa sih Selective Mutism itu?
Selective Mutism merupakan suatu gangguan kecemasan yang berlebihan sehingga menyebabkan seseorang sulit untuk berkomunikasi atau bahkan tidak bisa sama sekali.

Seseorang dengan gejala SM tidak akan mengetahui, kenapa tiba-tiba mulutnya seolah-olah seperti terkunci rapat. Aktivitas bisu tersebut adalah bentuk dari luapan kecemasan yang dialami, karena merasa tidak nyaman akan apa yang ada di hadapannya. Ia akan terlihat kaku di luar rumah.

Biasanya terjadi pada anak berusia sekitar 8-15 tahun, atau bisa juga sudah tampak sejak masih bayi. Jika anak melakukan kegiatan membisu tersebut selama lebih dari 1 bulan, maka dapat dipastikan dia seorang SM. Namun kurangnya informasi dari ahli maupun orang tua, membuat kasus anak SM mendapatkan diagnosis yang salah.

Banyak orang tua yang kurang memahami sikap anak yang mengidap SM. Orang tua sering kali mengira bahwa anaknya hanya membentuk sifat manipulatif guna mempertahankan diri. Ditambah lagi, orang tua beranggapan bahwa anak itu memang sifatnya pemalu dan memakluminya. Padahal kesalahan diagnosis dapat berakibat fatal bagi masa depan si anak. Jika ingin mengetahui lebih lengkap, Anda bisa kunjungi www.selectivemutism.org. Di sana, Anda bisa mendapatkan banyak informasi detail mengenai SM, hingga penanganan yang tepat terhadap seseorang dengan gejala SM.

Berikut ciri-ciri seorang anak yang mengalami Selective Mutism:

1. SM menjadi pendiam di tempat-tempat tertentu, seperti sekolah atau tempat ramai.
Contohnya si A berkepribadian aktif saat berada di dalam rumah sedangkan di luar rumah, ia mendadak pendiam dan kaku.

2. Beberapa orang SM takut makan di tengah kerumunan orang.
Aktivitas makan umumnya dapat dilakukan dengan normal dan santai, baik di tempat umum maupun di rumah. Namun seorang SM begitu ketakutan saat makan di tempat umum dimana orang banyak berlalu lalang. Ia merasa orang lain sangat memperhatikan gerak-geriknya, meskipun sebenarnya tidak demikian.

3. Perasaan tidak nyaman membuatnya mengambil tindakan penarikan diri, menghindar dari segala hal yang bisa menimbulkan kecemasan berlebihan.

4. Memiliki masalah interaksi sosial dengan orang-orang tertentu.
Misal : si X sangat ekspresif dihadapan ibunya, namun kaku di depan orang lain. 

5. Kegiatan membisu atau mengunci mulut, bukan atas dasar keinginannya sendiri. Sikap tersebut adalah efek dari kecemasan yang berlebihan, namun anak SM tidak sadar akan hal itu. 

Dari sekian ciri-ciri di atas, apakah orang di sekitar Anda atau Anda sendiri menunjukkan tanda-tanda seorang SM?

Cukup Sekian, Semoga bermanfaat

*Alangkah baiknya langsung ditanyakan kepada ahlinya

No comments:

Post a Comment