Al-Qur'an merupakan kitab umat beragama Islam, sebagai pedoman serta petunjuk bagi orang-orang yang beriman. Awalnya Al-Qur'an turun secara berangsur-angsur dan ditulis di beberapa media seperti batu, pelepah dan sebagainya. Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan, Al-Qur'an mulai dibukukan. Hal ini mempermudah bagi generasi penerusnya dalam mempelajari, mentadabburi setiap ayat-ayat dalam Al-Qur'an.
Al-Qur'an tidak hanya menjadi pedoman atau petunjuk, bisa juga sebagai (syifa') obat. Biasanya ayat ruqyah yang familiar adalah surat Al-Baqarah, ayat kursi (di dalam surat Al-Baqarah), Al-fatihah hingga ayat-ayat lainnya.
Manfaat dirasakan tanpa sadar oleh orang-orang yang rutin membaca setiap bacaan ayat-ayat al-Qur'an dengan hikmat dan khusyuk. Apalagi jika mengetahui arti hingga mengamalkannya, maka semakin merasa tenang dalam menyikapi kehidupannya.
Meskipun ada beberapa orang hanya membaca, belajar membaca rutin tanpa mengetahui artinya, apakah berpengaruh terhadap kondisi seseorang? Menurut pengalaman seseorang, konsisten membaca Al-Qur'an setiap hari memberikan efek ketenangan tersendiri. Di satu sisi, tidak terjajah oleh keinginan-keinginan duniawi yang tiada habisnya.
Keinginan manusia itu bercabang hingga seringkali tidak bisa dibedakan antara keinginan sesaat dan kebutuhan mendesak. Orang yang benar-benar Istiqomah dan membaca Al-Qur'an atas dasar niat mendapat ridlo Allah, tanpa sadar keinginan-keinginan tersebut menjadi terarah dan tepat sasaran. Intinya membuat seseorang menjadi merasa cukup atau lebih bersyukur karena keberkahan hadir dalam hidupnya.
Tanda Allah mencintai seorang hamba, salah satunya ditambahkan rasa syukurnya dan dicukupkan keinginannya. Misal: seseorang yang terbiasa naik motor. Ketika melihat ada tetangganya yang beli mobil baru dan mengendarainya, maka dirinya juga biasa-biasa saja, tidak timbul rasa iri dan rasa ingin mempunyai mobil baru juga. Ia sudah merasa cukup naik motor, meskipun motornya tidak bagus. Ia sudah merasa cukup akan kehadiran motor, selama motor masih bisa dikendarai dan membuatnya nyaman.
Selain itu, membaca Al-Qur'an dapat menenangkan hati, menstabilkan emosi yang semula muncul perasaan kesal, amarah hingga kesedihan berkepanjangan.
Sebenarnya Al-Qur'an bisa jadi pertanda bersih atau tidaknya hati seseorang. Semakin bersih hati orang tersebut maka semakin timbul keinginan untuk selalu membaca ayat-ayat al-Qur'an. Seolah-olah Al-Qur'an seperti memanggil orang tadi agar membaca Al-Qur'an secara terus-menerus alias betah, nyaman hingga tak terasa sudah membaca 1 juz atau bahkan lebih.
Apabila Al-Qur'an sudah melekat pada diri seseorang maka hal-hal bersifat kemewahan, keduniaan hingga haus validasi akan berangsur berkurang. Atas izin Allah, membuat orang itu tidak terlalu melekat dengan perhiasan-perhiasan dunia.
"Jika kamu tertekan atau mulai merasa terhasut akan kemewahan atau keduniaan, ambil jeda waktu 1 jam untuk Al-Qur'an"
Maksudnya luangkan waktu untuk membaca, mendengarkan, mentadabburi, dan benar-benar hadir di waktu itu juga. Sejenak lupakan segala permasalahan. Siapa tahu? Ketika kamu 'me time' dengan Al-Qur'an, kamu bisa 'tercerahkan'. Pikiran kembali jernih sehingga muncul banyak ide atau mendadak dapat solusi. Amalan lain yang dapat mendukung pendamaian jiwa adalah berdoa, mengkaji ilmu dan sholat khusyuk.
Sekian dulu, bila ada waktu mungkin akan dilanjutkan kembali tulisannya...
Smoga sedikit artikel ini bisa membantu ya... Terima kasih sudah berkunjung, semoga Alloh selalu memberikan hidayah, Rahmat dan taufiq-Nya....
No comments:
Post a Comment