Wednesday, 8 April 2015

Cerita (1) : Usaha yang Tak Sia-sia

Di sebuah keluarga sederhana, seorang gadis tinggal bersama kakak laki-laki dan kedua orangtuanya. Ia bernama Ria. Waktu kecil, Ria sering bertengkar dengan kakaknya namun terkadang juga suka bercanda. Sehingga orangtua mereka pun sampai kesal. Dia selalu menangis setiap dimarahi oleh ibunya dan berlari keluar rumah. Kebiasaannya itu terbawa hingga kini.

Sekarang ia sudah beranjak dewasa, umurnya 16 tahun,duduk dibangku SMA Islam kelas 1. Sejak Sekolah Dasar, Ria menjadi anak pendiam sebab kurang percaya diri. Setiap merenung, ia merasa rendah diri dan tidak bersyukur kepada Tuhan. Walaupun selalu minder tapi dia tak pantang menyerah menggapai impian yaitu keberhasilan dirinya. Mulai saat itu Ria berusaha rajin belajar,melatih ketrampilannya, juga mendekatkan diri pada Tuhan. Kini, dia tidak minder lagi, bahkan mau menerima apa adanya. Hanya berdoa, berikhtiar adalah salah satu jalan baginya. Pada waktu penerimaan nilai rapor, Ria mendapatkan nilai yang bagus meskipun tak menjadi juara.
Lambat laun, Ria menjadi anak yang solehah dan disiplin. Saat kenaikan kelas, ke kelas 2, Ria masuk ke jurusan IPA, ia tak menduga bisa masuk ke kelas IPA 1. Namun perjuangannya tak putus di tengah jalan. Selain belajar, dia juga mengembangkan keterampilannya yaitu melukis dan hobinya mengarang cerita. Suatu ketika, lukisannya di pajang di ruang tamu dan seorang seniman tertarik ingin membeli lukisan itu dengan harga mahal sebesar Rp50.000.000,- maka Ria tak segan untuk menjual. Kedua orangtuanya sangat senang, mereka bisa menunaikan ibadah haji tahun ini.
Pada hari yang ditunggu-tunggu untuk berangkat naik haji, mereka berpesan kepada Zaris yaitu kakak Ria agar menjaga adik selama masih melaksanakan ibadah haji. Hari demi hari, mereka jalani, Ria memperoleh tawaran dari percetakan buku, karena isi novel yang ia tulis bagus dan gaya bahasa mudah dimengerti. Ternyata, novel karangan Ria, banyak terjual dan laris di pasaran. Dia menjadi terkenal, hingga novel tersebut pernah dibuat film layar lebar. “Sungguh menakjubkan, tidak kusangka bisa berhasil seperti ini, padahal aku baru 1 tahun menempuh pembelajaran dan proses pengembangan, syukur alhamdulillah, doa hamba terkabul juga.” Batin Ria dengan terharu. Kini, ia tak jadi pemalu lagi juga bisa bersosialisasi dengan baik bahkan suka membuat orang lain tertawa sehingga mempunyai banyak teman.

No comments:

Post a Comment