Di
sebuah keluarga sederhana, seorang gadis tinggal bersama kakak
laki-laki dan kedua orangtuanya. Ia bernama Ria. Waktu kecil, Ria sering
bertengkar dengan kakaknya namun terkadang juga suka bercanda. Sehingga
orangtua mereka pun sampai kesal. Dia selalu menangis setiap dimarahi
oleh ibunya dan berlari keluar rumah. Kebiasaannya itu terbawa hingga
kini.
Sekarang
ia sudah beranjak dewasa, umurnya 16 tahun,duduk dibangku SMA Islam
kelas 1. Sejak Sekolah Dasar, Ria menjadi anak pendiam sebab kurang
percaya diri. Setiap merenung, ia merasa rendah diri dan tidak bersyukur
kepada Tuhan. Walaupun selalu minder tapi dia tak pantang menyerah
menggapai impian yaitu keberhasilan dirinya. Mulai saat itu Ria berusaha
rajin belajar,melatih ketrampilannya, juga mendekatkan diri pada Tuhan.
Kini, dia tidak minder lagi, bahkan mau menerima apa adanya. Hanya
berdoa, berikhtiar adalah salah satu jalan baginya. Pada waktu
penerimaan nilai rapor, Ria mendapatkan nilai yang bagus meskipun tak
menjadi juara.
Lambat
laun, Ria menjadi anak yang solehah dan disiplin. Saat kenaikan kelas,
ke kelas 2, Ria masuk ke jurusan IPA, ia tak menduga bisa masuk ke kelas
IPA 1. Namun perjuangannya tak putus di tengah jalan. Selain belajar,
dia juga mengembangkan keterampilannya yaitu melukis dan hobinya
mengarang cerita. Suatu ketika, lukisannya di pajang di ruang tamu dan
seorang seniman tertarik ingin membeli lukisan itu dengan harga mahal
sebesar Rp50.000.000,- maka Ria tak segan untuk menjual. Kedua
orangtuanya sangat senang, mereka bisa menunaikan ibadah haji tahun ini.
Pada
hari yang ditunggu-tunggu untuk berangkat naik haji, mereka berpesan
kepada Zaris yaitu kakak Ria agar menjaga adik selama masih melaksanakan
ibadah haji. Hari demi hari, mereka jalani, Ria memperoleh tawaran dari
percetakan buku, karena isi novel yang ia tulis bagus dan gaya bahasa
mudah dimengerti. Ternyata, novel karangan Ria, banyak terjual dan laris
di pasaran. Dia menjadi terkenal, hingga novel tersebut pernah dibuat
film layar lebar. “Sungguh menakjubkan, tidak kusangka bisa berhasil
seperti ini, padahal aku baru 1 tahun menempuh pembelajaran dan proses
pengembangan, syukur alhamdulillah, doa hamba terkabul juga.” Batin Ria
dengan terharu. Kini, ia tak jadi pemalu lagi juga bisa bersosialisasi
dengan baik bahkan suka membuat orang lain tertawa sehingga mempunyai
banyak teman.
No comments:
Post a Comment