Friday 15 May 2015

Tak Sekadar Kata- Kata

Sosok yang tidak percaya akan untaian kata-kata telah merendahkan asal usulnya. Dia pikir , kata-kata dirangkai untuk dijadikan gombal atau dibuang setara dengan sampah. Sekarang dia sadar bahwa kata-kata adalah ungkapan terdalam dari hati nurani, hendak mengingatkan sang pelantun itu sendiri. Kata-kata yang berbaris dalam sebuah kalimat, selalu mengikuti komandonya. Siapa ya komandonya ? Tidak usah berpikir panjang, sebut saja diri sendiri.


Tersadar karena akhir-akhir ini tidak dapat menelurkan kalimat mutiara ataupun kalimat penggugah nurani dan akal. Kalimat nan indah keluar dari serentetan proses panjang , perlu tanjakan, jurang serta duri-duri untuk bisa mempersembahkannya. Proses saja tidak cukup, dibutuhkan perenungan hingga sampai ke akarnya.   

Kata-kata tidak menjamin karakter seseorang secara keseluruhan. Apa benar demikian ?
Menurut pengalaman blogger sendiri, memang benar tak menggambarkan secara keseluruhan jika dipoles dengan kebohongan. Kata berasal dari tumpukan harta karun yang selama ini dipendam. Harta karun ini terletak dalam alam bawah sadar masing-masing. Orang yang sering dengar kata-kata kotor, tanpa sadar mulutnya juga akan melontarkan kata kotor ketika hatinya sedang kotor.

Kata-kata mutiara seseorang, mungkin dianggap bualan atau sekadar wacana bagi beberapa orang . Sebenarnya itulah cara dia memperkenalkan diri. Kata-kata adalah biografi singkat dari berbagai potongan pengalaman kehidupan orang tersebut.


No comments:

Post a Comment